NIAT MATERI DAMKAR MALAH HAMPIR BAKAR LAPANGAN?!

NIAT MATERI DAMKAR MALAH HAMPIR BAKAR LAPANGAN?!

Jum’at siang pukul 13.15 WIB tanggal 12 Januari 2024. MAN 1 kota Pekalongan mendatangkan 3 Pemateri dari SATGAS Pemadam Kebakaran kota Pekalongan untuk sosialisasi. Sosialisasi ini dilaksanakan di Gugus Depan 02-019.02-020 Ambalan KH. Agus Salim, Tjoet Njak Dien panglalan MAN 1 kota Pekalongan. Tujuan diadakanya Sosialisasi ini untuk menambah pengalaman Pramuka Penegak di MAN 1 kota Pekalongan tentang cara penanganan terhadap api atau kebakaran. Materi yang dibawakan oleh petugas Damkar adalah pemadaman api tradisional menggunakan alat seadanya dan pemadaman api modern menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).

Dewan Ambalan

Para Audiens adalah Pramuka Penegak yang merupakan siswa kelas 10 dan 11. Mereka terlihat bersemangat dan gembira melihat hebatnya pemadaman api dari petugas. Tak hanya itu, mereka juga mendapat kesempatan mencoba mempraktekkan pemadaman api. Praktek pemadaman api tradisional membuat adrenalin audiens terpacu karena harus berdekatan dengan api. Karung basah menjadi alat mereka untuk memadamkan api dengan cara menutup permukaan benda yang terbakar dengan karung basah. Mereka kira mudah melakukanya tapi pada prakteknya ada yang ketakutan dan panik yang menyebabkan eksekusi tidak mulus, sehingga tanganya panas.

Lalu dilanjutkan dengan pemadaman api modern menggunakan APAR. Beberapa Pramuka mencoba memadamkan api dari jarak 2 meter menggunakan APAR. Lagi-lagi mereka mengira itu mudah mamun ketika dicoba ternyata api tidak padam-padam juga. “Jaraknya diperhatikan, arah tembakan juga!” Koreksi dari salah satu Petugas Damkar. Memang betul api yang tidak ujung padam kebanyakan karena selang APAR tidak diarahkan ke benda yang terbakar melainkan ke api. Setelah itu kami bertanya kepada kak Ghofar selaku sipaling tahu mengenai harga isi ulang APAR. Beliau menjawab “isi ulang APAR ini sekitar 400rb dan jumlahnya ga hanya satu”.

Kak Roni beserta rekannya membawakan materi cara memadamkan api dengan menggunakan berbagai cara. Salah satunya adalah menggunakan cara tradisional, cara tradisional ini biasanya sudah dikenal atau diketahui oleh beberapa masyarakat. Cara ini yaitu dengan menggunakan karung goni, Air dan tetap fokus pada arah angin. Karena jika terjadi kebakaran diluar ruangan kita perlu memperhatikan arah angin. Adapun cara penggunaan alat pemadam api ringan atau biasa disebut dengan APAR, beberapa gedung, rumah, sekolah, perkantoran bahkan pabrik biasanya memiliki benda ini dititik tertentu. Tetapi apar ini memang tekanannya cukup besar sehingga harus benar benar digenggam atau dipegang pada ujung nozzle/selang lalu diarahkan ke api.

Ekspresi Sumringah Peserta

Para peserta berantusias ketika mereka dimintai untuk praktik mencoba menggunakan apar. Namun, cukup diketahui penggunaan benda ini bisa menjadikan sesak nafas apabila menghirup asap dari apar tersebut. Diadakannya materi ini agar siswa siswi Man 1 Kota Pekalongan mengerti akan menghadapi sebuah bencana kebakaran, agar nantinya jika terjadi sesuatu dirumah, sekolah atau mana saja mereka sudah mengerti jika ingin membantu, sebelum memanggil petugas pemadam kebakaran. Selanjutnya kegiatan diakhiri dengan mandi bersama. Semua dikumpulkan di tengah lapangan lalu diguyur dengan air dari mobil Damkar. Semua bersenang-senang basah-basahan.

Jurnalis : Khoiriyan dan Silvia

Editor: Nasa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *